Sekarang hari Minggu aku sudah tidak menangis lagi
tapi sedih sekali karena Mama masuk rumah sakit Mama ada di ruang ICU.Aku mau
menengok Mama bersamaTanteku yang bernama Tante Mita adiknya Mama karena
kemarin Tante Mita menelpon dan menanyakan keadaan Mama.Jadi Tante Mita tahu
keadaan Mama.
Aku
pun bersiap-siap ke rumah sakit untuk menengok keadaan Mama.Tante Mita menyupir
mobil sedannya.Aku senang bisa bertemu
Mama.Ah senangnya ..Aku dan Tante Mita sekarang sudah sampai di rumah sakit
tempat Mama dirawat.Aku segera ke ruang informasi untuk menanyakan kamar nomor
berapa yang ditempati oleh Mama.
“Bu
bisa saya bantu?”tanya suster yang berada di ruang informasi.
“Iya
Sus ada yang bernama Lina Sartika?”Tante Mita bertanya kembali.
“Yap
ada!Di kamar nomor dua puluh lima atau di lantai dua, Silahkan!”jawab suster
itu setelah memeriksa buku absen pasien.
Aku
dan Tante Mita segera menaiki lift
untuk ke lantai dua.Tiba di lantai dua
aku dan Tante Mita mencari kamar bernomor 25.Ternyata itu dia!Aku dan Tante
Mira langsung memasuki ruang Mama berada.
“Mama!”teriakku
sambil memeluk Mama.
“Lis
.. sa?”Mama terlihat keheranan.
“Iya
Ma!Ada apa?Kok Mama heran gitu?”tanyaku sambil melepaskan pelukanku dengan Mama.
“Mita!!”pekik
Mama.
“Ooo
.. Mama lihat Tante Mita .. kirain lihat Lissa jadi keheranan,”kataku be-ooo
ria.
“Iya
Kak Lina,”kata Tante Mita.
“Maaf
Ma gak bawa apa-apa!”kataku sambil menunduk.
“Tidak
apa-apa,”
Suasana
di kamar nomor 25 jadi ramai sekali.Aku pamit kepada Mama karena aku belum
sarapan aku akan sarapan di Restaurant Guardian tempat anak-anak memasak.
“Tante,aku
kasihan Mama sendirian ..,”ucapku lirih.Sesampainya di Restaurant Guardian.
“Iya
ya Tante juga kasihan,”kata Tante Mita.
“Tante
aku ingin bekerja disini bersama sahabatku,Kamilla,”gumamku sambil menyeruput
kopi khusus anak-anak.
“Ya
sudah itu tenang saja..Kamu pasti bisa menjadi pelayan di restoran ini.Teman
Tante bernama Tante Lirza kan menjadi bos disini jadi Tante bilang ke Tante
Lirza kalau kamu bakal menjadi pelayan anak-anak disini,”kata Tante Mita
panjang lebar.
“Baiklah
..,”
Aku
sekarang sudah sarapannya aku balik ke rumah. Tante Mita akan menginap di rumahku
sedangkan Papa lagi dinas luar ke Korea selama dua tahun.Aku dijaga oleh Tante
Mita,Bi Inah dan sopirku Pak Dodo.Sesampainya di rumah aku langsung ke kamar
untuk menyimpan tasku.Aku sangat sedih Mama tidak ada di kamarnya.Oh .. sungguh
tidak tenang hatiku!Aku menelepon Kamilla dengan wajah sedih.
“Halo
… Kam?”kataku di sambungan telepon.
“Iya ada apa Lis?Kok kedengarannya kamu tidak
begitu semangat.Ada apa?”kata Kamilla bingung.
“Mamaku
.. Mamaku .. masuk rumah sakit Kam ..,”kataku sambil terisak.
“What?!Ya sudah aku pasti akan menengok
Mamamu,tenang saja,”saran Kamilla yang begitu ikut sedih.
Aku
menutup sambungan teleponku.Aku sangat sedih,sedih,dan sedih bagaimana tidak
sedih?Mama yang merawatku dari kecil dan ketika Mama terjadi apa-apa masa aku
bahagia?Aku langsung ke kamar Tante Mita.
“Tan
kenapa Mama bisa kayak gitu Tan?”tanyaku sedih.
“Mungkin
itu memang sudah takdir Allah,”jawab Tante Mita juga ikut-ikutan sedih.
“Nanti
sore kita ke rumah sakit lagi yuk Lis,”ajak Tante Mita sambil berdiri sigap.
“Iya
Tan,semoga Mama masih di ruang ICU,”aku setuju.
Sorenya aku sudah segar,yap sudah mandi dan sudah
shalat ‘Ashar.Segar sekali aku bersiap-siap untuk ke rumah sakit lagi senang
banget deh ketemu Mama lagi meskipun Mama dirawat.Semoga Mama tidak dipindahkan
ke ruang lain.Di perjalanan aku meminta pendapatku kepada Tante Mita.
“Tante
boleh tidak aku beli buah-buahan dan donat?”tanyaku sambil mengoprak-aprik
tisuku hingga membulat.
“Ya
sudah Tante tunggu di mobil ya!Beli donat dulu saja,”jawab Tante Mita setuju.
Di
perjalanan menuju toko donat langgananku aku sudah bawa uang cukup sekali
karena toko donat itu setiap donat harganya Rp.15.000.Sampai juga di toko donat
langgananku.Setelah ke toko donat aku segera ke toko buah-buahan yang tidak jauh
di toko donat langgananku.
“Sudah
Tan, Jalan!”ucapku sambil menutup pintu mobil.
Akhirnya
aku sampai juga di rumah sakit.Saking senangnya sudah di lantai dua aku jadi
lupa kamar nomor berapa Mama.Aku memasuki ruangan kamar nomor 25.
“Ma!
.. ma?”ketika aku memasuki kamar nomor 25 Mama tidak ada. “Mama dimana
Ma?”tanyaku kepada diri sendiri, “tan mana Mama ..,”
“Kita
tanya saja ke ruang informasi,”
“Oh
.. lagi ada di UGD mau dioperasi karena parah sekali,”kata suster di ruang
informasi.
“Apa?!?!Mama
kok bisa kayak gitu sus?!”kataku sambil menangis kencang.
“Memang
keadaannya kayak begitu,”
Aku
dan Tante Mita langsung ke ruang tunggu dilihatnya seorang dokter dan beberapa
suster lagi mendorong ranjang Mama.Aku ingat ranjang Mama seperti itu ketika
pagi.Aku menangis Mama dimasukan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Aku tak menyangka
Mama bisa kayak begitu.Gak mungkin itu Mama!Tapi yang kulihat itu nyata!Dan
kudengar itu nyata!
“Tante
.. Lissa .. tidak mau .. Mama tiada ..,”tangisku terisak.
“Tante
juga tidak mau kakak Tante tiada,dan dokter tak sanggup menolongnya,”gumam
Tante Mita.
Dokter
yang masuk ke UGD itu mengobrol dengan
serius bersama Tante Mita karena sudah dua jam menunggu dokter itu pasti
keluar.Tante Mita kembali ke sampingku sambil terisak.
“Kenapa
Tan?Ada apa Mama?”tanyaku bertubi-tubi.
“Mama
kamu ……..,”Tante Mita tidak melanjutkan ucapannya, “mama kamu … sudah tidak ada
nyawa harus di hadriograf dulu ..,”jawab Tante Mita.
“Apa
itu ‘hadriograf’?”tanyaku. “Hadriograf itu yang buat memeriksa jantung kalau
sudah tidak ada nyawa,jadi apakah akan hidup lagi,”jelas Tante Mita.
“Mama!!!Mama
kenapa tega ninggalin aku?Aku gak ikhlas Mama pergi!!”teriakku sebal dan kesal.
“Sstt
.. sudah Lissa kan masih ada yang lainnya yang sayang sama kamu,”Tante Mita
menenangkan.
“Iya
aku tahu!!Tapi .. tidak ada Mama rasanya tidak enak Tan!”kataku kesal.
“Sudah
.. sudah .. kamu mau tidak menyenangkan Mama?”tanya Tante Mita berusaha sabar.
“Ma
.. mau .. Tan .. mau kerja .. di .. Restaurant .. Guardian .. Tan,”isakku tak
henti-hentinya terisak.
Tante
Mita tersenyum lebar.Aku dan Tante Mita segera menanyakan kepada dokter yang
tadi masuk ke UGD.Aku mendengarkan dengan masih terisak.
“Jadi
begini Bu,keadaan Nyonya Lina semakin parah sekarang … sudah meninggal Bu,”ucap
dokter sedih.
“Ap
.. Apa?!Mama!!!”aku terbelalak kaget mendengarkan Mama seperti itu.
“Sudahlah
ikhlaskan saja kepergian Mamamu ..,”sekali lagi Tante Mita menenangkan ku.
Aku
langsung ke Restaurant Guardian untuk mendaftar menjadi pelayan disitu
kebetulan Kamilla ada di Restaurant Guardian.Aku dan Kamilla segera daftar
diantar Tante Mita dan Mamanya Kamilla Tante Karla.
“Baiklah
kalian berdua silahkan pakai baju ini dan acessorinya,”kata Tante Lirza setelah
aku dan Kamilla memperkenalkan kami masing-masing.
Aku
memakai baju pelayan ditulisnya namaku Pelayan:Zallissa
Nasyitha Paramitha.
Nah
ada pelanggan.Aku siap melayaninya
dengan ramah!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar