Rabu, 13 Maret 2013

Restaurant Guardian

Sekarang hari Minggu aku sudah tidak menangis lagi tapi sedih sekali karena Mama masuk rumah sakit Mama ada di ruang ICU.Aku mau menengok Mama bersamaTanteku yang bernama Tante Mita adiknya Mama karena kemarin Tante Mita menelpon dan menanyakan keadaan Mama.Jadi Tante Mita tahu keadaan Mama.
            Aku pun bersiap-siap ke rumah sakit untuk menengok keadaan Mama.Tante Mita menyupir mobil sedannya.Aku senang bisa  bertemu Mama.Ah senangnya ..Aku dan Tante Mita sekarang sudah sampai di rumah sakit tempat Mama dirawat.Aku segera ke ruang informasi untuk menanyakan kamar nomor berapa yang ditempati oleh Mama.
            “Bu bisa saya bantu?”tanya suster yang berada di ruang informasi.
            “Iya Sus ada yang bernama Lina Sartika?”Tante Mita bertanya kembali.
            “Yap ada!Di kamar nomor dua puluh lima atau di lantai dua, Silahkan!”jawab suster itu setelah memeriksa buku absen pasien.
            Aku dan Tante Mita segera menaiki lift untuk  ke lantai dua.Tiba di lantai dua aku dan Tante Mita mencari kamar bernomor 25.Ternyata itu dia!Aku dan Tante Mira langsung memasuki ruang Mama berada.
            “Mama!”teriakku sambil memeluk Mama.
            “Lis .. sa?”Mama terlihat keheranan.
            “Iya Ma!Ada apa?Kok Mama heran gitu?”tanyaku sambil melepaskan pelukanku dengan Mama.
            “Mita!!”pekik Mama.
            “Ooo .. Mama lihat Tante Mita .. kirain lihat Lissa jadi keheranan,”kataku be-ooo ria.
            “Iya Kak Lina,”kata Tante Mita.
            “Maaf Ma gak bawa apa-apa!”kataku sambil menunduk.
            “Tidak apa-apa,”
            Suasana di kamar nomor 25 jadi ramai sekali.Aku pamit kepada Mama karena aku belum sarapan aku akan sarapan di Restaurant Guardian tempat anak-anak memasak.
            “Tante,aku kasihan Mama sendirian ..,”ucapku lirih.Sesampainya di Restaurant Guardian.
            “Iya ya Tante juga kasihan,”kata Tante Mita.
            “Tante aku ingin bekerja disini bersama sahabatku,Kamilla,”gumamku sambil menyeruput kopi khusus anak-anak.
            “Ya sudah itu tenang saja..Kamu pasti bisa menjadi pelayan di restoran ini.Teman Tante bernama Tante Lirza kan menjadi bos disini jadi Tante bilang ke Tante Lirza kalau kamu bakal menjadi pelayan anak-anak disini,”kata Tante Mita panjang lebar.
            “Baiklah ..,”
            Aku sekarang sudah sarapannya aku balik ke rumah. Tante Mita akan menginap di rumahku sedangkan Papa lagi dinas luar ke Korea selama dua tahun.Aku dijaga oleh Tante Mita,Bi Inah dan sopirku Pak Dodo.Sesampainya di rumah aku langsung ke kamar untuk menyimpan tasku.Aku sangat sedih Mama tidak ada di kamarnya.Oh .. sungguh tidak tenang hatiku!Aku menelepon Kamilla dengan wajah sedih.
            “Halo … Kam?”kataku di sambungan telepon.
            “Iya ada apa Lis?Kok kedengarannya kamu tidak begitu semangat.Ada apa?”kata Kamilla bingung.
            “Mamaku .. Mamaku .. masuk rumah sakit Kam ..,”kataku sambil terisak.
            “What?!Ya sudah aku pasti akan menengok Mamamu,tenang saja,”saran Kamilla yang begitu ikut sedih.
            Aku menutup sambungan teleponku.Aku sangat sedih,sedih,dan sedih bagaimana tidak sedih?Mama yang merawatku dari kecil dan ketika Mama terjadi apa-apa masa aku bahagia?Aku langsung ke kamar Tante Mita.
            “Tan kenapa Mama bisa kayak gitu Tan?”tanyaku sedih.
            “Mungkin itu memang sudah takdir Allah,”jawab Tante Mita juga ikut-ikutan sedih.
            “Nanti sore kita ke rumah sakit lagi yuk Lis,”ajak Tante Mita sambil berdiri sigap.
            “Iya Tan,semoga Mama masih di ruang ICU,”aku setuju.
           
Sorenya aku sudah segar,yap sudah mandi dan sudah shalat ‘Ashar.Segar sekali aku bersiap-siap untuk ke rumah sakit lagi senang banget deh ketemu Mama lagi meskipun Mama dirawat.Semoga Mama tidak dipindahkan ke ruang lain.Di perjalanan aku meminta pendapatku kepada Tante Mita.
            “Tante boleh tidak aku beli buah-buahan dan donat?”tanyaku sambil mengoprak-aprik tisuku hingga membulat.
            “Ya sudah Tante tunggu di mobil ya!Beli donat dulu saja,”jawab Tante Mita setuju.
            Di perjalanan menuju toko donat langgananku aku sudah bawa uang cukup sekali karena toko donat itu setiap donat harganya Rp.15.000.Sampai juga di toko donat langgananku.Setelah ke toko donat aku segera ke toko buah-buahan yang tidak jauh di toko donat langgananku.
            “Sudah Tan, Jalan!”ucapku sambil menutup pintu mobil.
            Akhirnya aku sampai juga di rumah sakit.Saking senangnya sudah di lantai dua aku jadi lupa kamar nomor berapa Mama.Aku memasuki ruangan kamar nomor 25.
            “Ma! .. ma?”ketika aku memasuki kamar nomor 25 Mama tidak ada. “Mama dimana Ma?”tanyaku kepada diri sendiri, “tan mana Mama ..,”
            “Kita tanya saja ke ruang informasi,”
            “Oh .. lagi ada di UGD mau dioperasi karena parah sekali,”kata suster di ruang informasi.
            “Apa?!?!Mama kok bisa kayak gitu sus?!”kataku sambil menangis kencang.
            “Memang keadaannya kayak begitu,”
            Aku dan Tante Mita langsung ke ruang tunggu dilihatnya seorang dokter dan beberapa suster lagi mendorong ranjang Mama.Aku ingat ranjang Mama seperti itu ketika pagi.Aku menangis Mama dimasukan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Aku tak menyangka Mama bisa kayak begitu.Gak mungkin itu Mama!Tapi yang kulihat itu nyata!Dan kudengar itu nyata!
            “Tante .. Lissa .. tidak mau .. Mama tiada ..,”tangisku terisak.
            “Tante juga tidak mau kakak Tante tiada,dan dokter tak sanggup menolongnya,”gumam Tante Mita.
            Dokter yang masuk ke UGD  itu mengobrol dengan serius bersama Tante Mita karena sudah dua jam menunggu dokter itu pasti keluar.Tante Mita kembali ke sampingku sambil terisak.
            “Kenapa Tan?Ada apa Mama?”tanyaku bertubi-tubi.
            “Mama kamu ……..,”Tante Mita tidak melanjutkan ucapannya, “mama kamu … sudah tidak ada nyawa harus di hadriograf dulu ..,”jawab Tante Mita.
            “Apa itu ‘hadriograf’?”tanyaku. “Hadriograf itu yang buat memeriksa jantung kalau sudah tidak ada nyawa,jadi apakah akan hidup lagi,”jelas Tante Mita.
            “Mama!!!Mama kenapa tega ninggalin aku?Aku gak ikhlas Mama pergi!!”teriakku sebal dan kesal.
            “Sstt .. sudah Lissa kan masih ada yang lainnya yang sayang sama kamu,”Tante Mita menenangkan.        
            “Iya aku tahu!!Tapi .. tidak ada Mama rasanya tidak enak Tan!”kataku kesal.
            “Sudah .. sudah .. kamu mau tidak menyenangkan Mama?”tanya Tante Mita berusaha sabar.
            “Ma .. mau .. Tan .. mau kerja .. di .. Restaurant .. Guardian .. Tan,”isakku tak henti-hentinya terisak.
            Tante Mita tersenyum lebar.Aku dan Tante Mita segera menanyakan kepada dokter yang tadi masuk ke UGD.Aku mendengarkan dengan masih terisak.
            “Jadi begini Bu,keadaan Nyonya Lina semakin parah sekarang … sudah meninggal Bu,”ucap dokter sedih.
            “Ap .. Apa?!Mama!!!”aku terbelalak kaget mendengarkan Mama seperti itu.
            “Sudahlah ikhlaskan saja kepergian Mamamu ..,”sekali lagi Tante Mita menenangkan ku.
            Aku langsung ke Restaurant Guardian untuk mendaftar menjadi pelayan disitu kebetulan Kamilla ada di Restaurant Guardian.Aku dan Kamilla segera daftar diantar Tante Mita dan Mamanya Kamilla Tante Karla.
            “Baiklah kalian berdua silahkan pakai baju ini dan acessorinya,”kata Tante Lirza setelah aku dan Kamilla memperkenalkan kami masing-masing.
            Aku memakai baju pelayan ditulisnya namaku Pelayan:Zallissa Nasyitha Paramitha.

            Nah ada pelanggan.Aku siap  melayaninya dengan ramah!!

Tidak ada komentar:

Partisipan